Selasa, 20 Mei 2014
Sakit
Sakit adalah penggugur dosa. Ketika sakit, ada 4 hal yang Allah cabut dari dalam diri kita.
1. Paras. Wajah itu kenapa ketika kita sakit, paras wajah kita begitu kuyu, layu, dan tak bercahaya
2. Kecap lidah. Itu kenapa ketika sakit, rasanya segala makanan tak enak untuk dimakan
3. Jiwa raga. Itulah kenapa ketika sakit, rasanya begitu tak berdayanya diri kita
4. Dan dosa-dosa kita
Dan ketika kita sehat 3 dari 4 hal diatas Allah kembalikan dalam diri kita, tanpa kurang
apapun.
Paras wajah yang kembali bersinar, kecap lidah yang kembali nyaman untuk mengunyah apapun, dan jiwa raga yang segar kembali.
Namun tidak dengan dosa-dosa kita, Allah tidak mengembalikan dosa-dosa kita ketika kita kembali sehat.
Maha Suci Allah dengan segala kuasaNya..
Sakit adalah penggugur dosa, penghisab diri di dunia yang fana ini, dan sudah seharusnya sakit dihadapi dengan sabar tanpa harus mengeluh, karena ini sungguh suatu nikmat yang Allah berikan untuk kita yang datangnya bisa dari arah mana saja..
Ketika sakit dihiasi dengan mengingatNya, tentu kita akan lebih jauh bisa menerima keadaan sakit kita dengan ikhlas, karena dengan sakit, menandakan bahwa Allah sangat sayang dengan kita, agar kita tak berlarut dalam kelamnya dosa, agar hati yang penuh dengan bintik noda dapat kembali bersih.
Bukankah Allah itu Maha Pengasih juga Maha Penyayang, Maha Pemurah juga Maha Mengabulkan setiap do’a hambaNya :')
Source : hilmyhaidar.wordpress.com
Senin, 19 Mei 2014
Ku Pinang Kau Dengan Al-quran
Kupinang Engkau Dengan Al Quran
Album : Kupinang Engkau Dengan Al Quran
Munsyid : Gradasi
http://liriknasyid.com
Kupinang engkau dengan Al Quran
Kokoh dan suci ikatan cinta
Kutambatkan hati penuh marhamah
Arungi bersama samudra dunia
Reff :
Jika terhempas di lautan duka
Tegar dan sabarlah tawakal pada-Nya
Jika berlayar di sukacita
Ingatlah tuk selalu syukur padaNya
Bridge :
Hadapi gelombang ujian
Sabarlah tegar tawakal
Arungi samudra kehidupan
Ingatlah syukur pada-Nya
Album : Kupinang Engkau Dengan Al Quran
Munsyid : Gradasi
http://liriknasyid.com
Kupinang engkau dengan Al Quran
Kokoh dan suci ikatan cinta
Kutambatkan hati penuh marhamah
Arungi bersama samudra dunia
Reff :
Jika terhempas di lautan duka
Tegar dan sabarlah tawakal pada-Nya
Jika berlayar di sukacita
Ingatlah tuk selalu syukur padaNya
Bridge :
Hadapi gelombang ujian
Sabarlah tegar tawakal
Arungi samudra kehidupan
Ingatlah syukur pada-Nya
Tidur cantik Sesuai Tuntunan Rasulullah :)
Tidur cantik Sesuai Tuntunan Rasulullah :)
Disusun Oleh: Rianagustina17
Sumber : yufid.com
Tidur merupakan salah satu kebutuhan bagi tubuh kita, yaitu kebutuhan untuk mengumpulkan energi, energi agar bisa lebih bersemangat dan lebih banyak lagi beribadah kepada Allah..
agar tidur kita tidak hanya tidur, namun tidur kita bisa mejadi sarana untuk mempercantik diri dan menjadi ibadah, yaitu dengan kita mengamalkan sunah rasulullah.. yuk sama-sama kita belajar tentang adab tidur sesuai tuntunan Rasulullah..:D
Adab Tidur
1.Tidak tidur terlalu malam setelah sholat isya kecuali
dalam keadaan darurat seperti untuk mengulang (muroja’ah) ilmu atau
adanya tamu atau menemani keluarga,
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu
Barzah radhiyallahu ‘anhu:
“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur
malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat)
setelahnya.” [Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]
2.
Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu,
sebagaimana hadits: “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur),
maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan
sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)
3.
Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi
sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan,
tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk
kiri sebagai tumpuan).
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: “Berbaringlah
di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no.
2710)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan
kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No.
3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)
4. Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai
tumpuannya baik ketika tidur malam atau pun tidur siang.
“Sesungguhnya
(posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa
Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)
5. Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain:
a) Membaca ayat kursi.
b) Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh.
c) Mengatupkan dua telapak tangan lalu ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas kemudian dengan dua telapak tangan mengusap dua bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan, hal ini diulangi sebanyak 3 kali (HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari XI/277 No. 4439, 5016 (cet. Daar Abi Hayan) Muslim No. 2192, Abu Dawud No. 3902, At-Tirmidzi)
6. Hendaknya mengakhiri berbagai doa tidur dengan doa berikut:
باسمك ربيوضعت جنبي وبك أرفعه إن أ مسكت نفسي فا ر حمها و إ ن أ ر سلتها فاحفظها بما تحفظ به عبادك الصا لحين
“Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin.”
“Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Al-Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, Abu Dawud No. 5050 dan At-Tirmidzi No. 3401)
7. Disunnahkan apabila hendak membalikkan tubuh (dari satu sisi ke sisi yang lain) ketika tidur malam untuk mengucapkan doa:
“laa ilaha illallahu waahidulqahhaaru rabbussamaawaati wal ardhi wa maa baynahumaa ‘aziizulghaffaru.”
“Tidak ada Illah yang berhak diibadahi kecuali Alloh yang Maha Esa, Maha Perkasa, Rabb yang menguasai langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.” (HR. Al-Hakim I/540 disepakati dan dishohihkan oleh Imam adz-Dzahabi)
8.Apabila merasa gelisah, risau, merasa takut ketika tidur malam atau merasa kesepian maka dianjurkan sekali baginya untuk berdoa sebagai berikut:
أعوذ بكلمات الله التامات من غضبه و شرعباده ومن همزات الشيا طين وأن يحضرون
“A’udzu bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi wa syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisysyayaathiin wa ayyahdhuruun.”
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari
murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaitan
dan dari kedatangan mereka kepadaku.” (HR. Abu Dawud No. 3893, At-Tirmidzi
No. 3528 dan lainnya)
9.
Memakai celak mata ketika hendak tidur,
berdasarkan
hadits Ibnu Umar: “Bahwasanya Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam
senantiasa memakai celak dengan batu celak setiap malam sebelum beliau hendak
tidur malam, beliau sholallahu ‘alaihi wassalam memakai celak pada kedua
matanya sebanyak 3 kali goresan.” (HR. Ibnu Majah No. 3497)
10. Hendaknya mengibaskan tempat tidur (membersihkan tempat
tidur dari kotoran) ketika hendak tidur.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam: “Jika salah seorang di antara kalian akan tidur,
hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain
tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi
sepeninggalnya tadi.” (HR. Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714,
At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050)
11. Hendaknya tidak tidur di dak yang terbuka (langsung beratapkan langit)
12. Hendaknya
menyucikan hati dari setiap dengki yang (mungkin timbul) pada saudaranya sesama
muslim dan membersihkan dada dari kemarahannya kepada manusia lainnya.
13. Hendaknya
senantiasa menghisab (mengevaluasi) diri dan melihat (merenungkan) kembali
amalan-amalan dan perkataan-perkataan yang pernah diucapkan.
14. Hendaknya
segera bertaubat dari seluruh dosa yang dilakukan dan memohon ampun kepada
Alloh dari setiap dosa yang dilakukan pada hari itu.
15. Jika
sudah bangun tidur hendaknya membaca do’a sebelum berdiri dari tempat
pembaringan, yaitu:
الحمد لله الذي أحيانابعدماأماتناوإليه النشور“Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilayhinnusyuur.”
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan.” (HR. Al-Bukhari No. 6312 dan Muslim No. 2711)
16. Setelah
bangun tidur, disunnahkan mengusap bekas tidur yang ada di wajah maupun tangan.
“Maka bangunlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari tidurnya
kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya.” [HR. Muslim No.
763 (182)]
17. Bersiwak.
“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun malam
membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim
No. 255)
18. Beristinsyaq
dan beristintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan
air dari hidung).
“Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari
tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam
di rongga hidungnya.” (HR. Bukhari No. 3295 dan Muslim No. 238)
19. Mencuci
kedua tangan tiga kali,
berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam: “Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur,
janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga
kali.” (HR. Al-Bukhari No. 162 dan Muslim No.278)
Catatan :
Anak laki-laki dan perempuan hendaknya dipisahkan tempat tidurnya setelah berumur 6 tahun. (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi)
Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa. (HR. Muslim)
Jika bermimpi buruk, jangan sekali-kali menceritakannya pada siapapun kemudian meludah ke kiri tiga kali (diriwayatkan Muslim IV/1772), dan memohon perlindungan kepada Alloh dari godaan syaitan yang terkutuk dan dari keburukan mimpi yang dilihat. (Itu dilakukan sebanyak tiga kali) (diriwayatkan Muslim IV/1772-1773). Hendaknya berpindah posisi tidurnya dari sisi sebelumnya. (diriwayatkan Muslim IV/1773). Atau bangun dan shalat bila mau. (diriwayatkan Muslim IV/1773).
Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut. (HR. Muslim)
Langganan:
Postingan (Atom)